Surat usang

Sudah lama, sejak saat terakhir aku menginjakkan kaki pada halaman kenangan. Kadang teringat dan kadang pula tak berani berharap. Sudah bukan masanya yang katanya cinta bisa mengalahkan segalanya. Sudah bukan waktunya, dimabuk cinta bisa menjadikan nyata semuanya. Ingin yang bercampur takut, namun lebih banyak takutnya. Ketakutan yang semakin hari semakin bertambah, semakin berkurang rasa percaya.

Merindukan yang tak kunjung hadir sungguhlah berat, ditambah harus merindukan yang yang tak nampak wujudnya. Bagaimana bisa dikatakan cinta, mungkin tinggal ingin yang tersisa dibalut beberapa tetes rasa ingin yang semakin menipis lalu mungkin berakhir.

Sudah lama kata-kata ini kupendam, orang berkata pedas lalu kumasukkan dalam hati. Sesaat kemudian aku terdiam sampai beribu2 abad kemudian. Yang kini terucap atau setidaknya terutarakan dalam tulisan hanyalah sisa-sisa keinginan yang tak kuat menatap dunia.

Aku yang takut menghadapi dunia ini, tak akan bertahan jika orang-orang disampingku pun tak pernah menerima mauku. Sampai jumpa dikehidupan nyata…

Tinggalkan komentar