Resensi Novel “Sujud Nisa Di Kaki Ka’bah”

Tugas               : Resensi mata kuliah Kajian Prosa

Nama               : Aulia Yumna R

NIM                : 2015840024

Judul               : Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh

Pengarang                   : Kartini Nainggolan

Penerbit                       : Diva Press

Tahun Terbit    : 2008

Cetakan                       : XXI Mei 2014

Tebal Buku      : 370 Lembar

 

 

Kartini Nainggolan adalah wanita kelahiran Asahan, Sumatera Utara, 17 Agustus 1985. Kartini adalah putri keenam dari tiga belas saudara dari pasangan Sanusi Nainggolan, S.Ag. dan Waginah. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswi di Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam, Fakultas Agama Islam, Unniversitas Muhamadiyah Yogyakarta. Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh adalah salah satu karya yang telah berhasil ia buat. Novel lain yang telah dikarang oleh Kartini antara lain Menyulam Embun dan Tahajud Cinta Nisa.

Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh merupakan novel yang berisi kisah kehidupan yang religius dan penuh motivasi. Kartini membuat cerita ini dengan isi yang menarik. Pembaca akan ikut terbawa dengan alur cerita yang sangat menarik, kehidupan yang penuh khikmah, ujian dalam menjalani hidup, dan cerita cermin kehidupan yang akan membangkitkan semangat. Pembaca juga akan merasakan hal yang dialami dalam cerita ini lewat sudut pandang “aku”. Aku adalah Annisa. Kartini menceritakan sosok Annisa yang religius, patuh dengan orang tua, mau bekerja keras, dan sangat penyabar. Novel ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga pembaca akan merasakan kejadian yang dialami Annisa.

Selepas SMA Nisa berniat untuk bekerja ke luar kota. Namun di sisi lain Nisa juga ingin melanjutkan kuliah. Namun Nisa sadar untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi merupakan cita-cita yang mustahil. Belum lagi biaya pendidikan saat ini yang semakin mahal. Namun dorongan dan dukungan dari bapaknya yang membuat Nisa mampu melanjutkan sekolah lagi. Nisa melanjutkan sekolah di kota Jogjakarta. Nisa rela meninggalkan mimpi untuk bekerja dan harus hidup serba pas-pasan di kota Yogyakarta.

“Siapa bilang Bapak tidak bisa membiayai  kuliahmu? Bapak Cuma minta sama kamu untuk menuruti apa yang Bapak bilang. Nis, kamu harus semangat! Bapak juga tidak menjamin seratus persen jika dengan kuliah kamu akan menjadi orang besar. Akan tetapi, kamu harus belajar optimis dan jangan pantang menyerah. Kamu harus bisa menjadi diri sendiri. Jangan terlalu berambisi. Tenanglah dalam bersikap dan selalu berpikir positif agar kamu sukses. Karena, dengan menjadi diri sendirilah kita akan bahagia,” ujarnya di balik wajah yang kelelahan. Bapak begitu antusias tanpa memandang wajahku yang kemerahan karena malu. Ya, aku malu. Semangatnya membuatku tercengang tidak percaya. Tidak kusangka bapak bisa sehebat itu. (halaman 24)

Motivasi dari bapaknya itulah yang dapat membuat hidup Nisa berubah. Perjalanan Nisa menjadi mahasiswi tidaklah mudah. Nisa harus bekeja keras hidup dengan uang saku pas-pasan yang diberikan orang tuanya. Nisa mulai berpikir bagaimana caranya agar tidak terlalu merepotkan beban orang tuanya selama ini. Ia memulai cara lewat menulis novel. Namun ternyata, lewat novel ini pula hidup Nisa menjadi berubah. Di saat kariernya sedang tinggi, ternyata ada yang membuat harga dirinya turun dengan cara memasang foto Nisa tanpa busana dan menyebar fitnah tentang Nisa. Ternyata kejadian ini terjadi karena kedekatan Nisa dengan lelaki bernama Fauzi. Sejak saat itu pula pribadi Nisa mulai berubah. Ia mulai berani melepas hijab dan mulai melupakan perintah Allah. Hidup Nisa sejak saat itu penuh dengan hura-hura. Nisa memanfaatkan uang kiriman dari orang tuanya untuk berfoya-foya. Sampai akhirnya, Nisa mendapatakan hidayah lewat mimpi. Ia melihat siksa di neraka dan kejadian pada hari kiamat. Nisa bermimpi masuk dalam golongan yang dicambuk dengan cambuk api karena kelalaiannya dengan perintah Allah. Nisapun terbangun dan termenung. Ia mulai sadar dengan kesalahan yang telah ia buat selama ini.

Kartini menceritakan sosok Nisa yang akhirnya sadar dan kembali ke jalan Allah. Perlahan tapi pasti kehidupan Nisa mulai tertata kembali. Terlepas dari itu semua, banyak pelajaran yang dapat pembaca ambil dari cerita ini. Salah satu hal yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah sebaik-baiknya manusia sukses adalah dia yang mau bersyukur dan dia yang tetap qanaah di jalan Allah. Cerita dalam novel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca. Sosok Nisa dapat kita simpulkan sebagai seorang wanita yang sabar, ulet, dan telaten. Kartini menggambarkan sosok Nisa yang mengajarkan kita bahwa manusia hidup di dunia dengan sifat yang mudah berubah, janganlah terlalu percaya dengan orang disekeliling kita, karena hanya kepada Allah tempat untuk kembali dan tempat untuk berpegang teguh dengan pikiran positif agar do’a yang terucap segera dikabulkan oleh Sang Maha Pengasih.

Namun sayangnya, kemasan alur dalam novel ini terlalu singkat. Pengarang seperti terburu-buru menceritakan kisah hidup Nisa. Contohnya seperti cerita Nissa terkena musibah kecelakaan, cerita ini sangat singkat dan juga tidak dijelaskan apa pemnyebab kecelakaan tersebut. Dalam novel ini masih banyak kalimat yang kurang efektif, banyak kata tidak penting yang masuk dalam novel ini. Seandainya jalan cerita hidup Nisa diceritakan dengan lengkap dan cerita tersusun dengan alur yang lengkap, pasti akan lebih menarik minat pembaca dan akan lebih memberi motivasi bagi pembaca.

Pada akhirnya, Nisa menikah dengan lelaki bernama Irsyad. Irsyad adalah lelaki pilihan dari orang tua Nisa. Irsyad adalah lelaki lulusan IPDN. Namun ternyata, dalam menjalin hubungan pernikahan dengan Irsyad, Nisa masih mendapatkan cobaan lagi dari Allah. Irsyad ternyata mengidap penyakit kanker. Setelah berbulan-bulan dirawat di rumah sakit, akhirnya nyawa Irsyad tidak bisa ditolong lagi. Setelah dua puluh lima tahun hidup sendiri, akhirnya Nisa bertemu dengan pasangan hidupnya. Ia adalah Irvan. Mereka akhirnya menikah dan mempunyai satu anak perempuan.

Novel ini semakin menarik pada bagian Heart of Midnight. Pada bagian ini menceritakan tentang kehidupan Nisa yang berubah sejak keluar dari MAPALA. Bukan hanya pada bagian ini, namun dibagian cerita yang lain juga kita dapat menyerap lebih mudah kisah penuh inspirasi dari kehidupan Nisa. Novel ini patut dibaca oleh semua umur karena dapat memberikan motivasi bagi pembaca dalam menjalani hidup dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tinggalkan komentar